6 Perbandingan Bank Syariah dan Konvensional
Daftar isi
Perbandingan bank syariah dan konvensional akan dibahas dalam artikel ini. Didalam dunia perbankan Indonesia, terdapat dua jenis bank yakni Bank Syariah dan Bank Konvensional. Sebagian besar dari masyarakat Indonesia masih awam terhadap keberadaan dua bank itu, dan ternnyata tanpa disadari keduanya mmepunyai perbedaan. Perbedaan dari keduanya sangat bermacam-macam. contohnya, pada perihal suku bunga bank.
Perbandingan Bank Syariah dan Konvensional
Perbandingan bank syariah dan konvensional selain perihal suku bunga. Pelayanan dari kedua bank tersebut pun juga berbeda. Supaya membuka pemahaman dan wawasan Anda tentang perbedaan antara karakter Bank Syariah dan Bank Konvensional, kamibakalmemberikan penjelasannya di bawah ini, jadi simak terus ya.
Perolehan Keuntungan Bank Syariah dan Konvensional
Perbandingan bank syariah dan konvensional yang pertama adalah dalam perolehan keuntungan kedua bank. Kedua bank tersebut sama-sama memberikan profit untuk nasabahnya. Hanya saja dalam hal pemberian profit kedua Bank ini memiliki perbedaan.
Di dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Bank Konvensional merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional Sementara itu, untuk Bank Syariah, dijalankan berdasarkan prinsip keuangan yang berlaku dalam agama Islam. Lantas berdasar dari prinsip tersebut, bagaimana kedua bank ini memperoleh labanya?
- Bank Syariah : Keuntungan dari metode dalam bagi hasil. Yang dimaksud bagi hasil padahal ini ialah keuntungan bank dari berbagai macam jasa yang ditawarkan, contohnya bagi hasil usaha serta biaya admin dari pinjaman.
- Bank Konvensional : Keuntungan dari bunga dan juga dari aktivitas inti pada operasional bank, bisadalam pengelolaan uang nasabah. Sebagaimana bank syariah, bank konvensional punjuga menetapkan biaya adminbagiaktovotas pemberian pinjaman.
Bentuk Usaha
Perbandingan bank syariah dan konvesional yang kedua dalam bentuk usaha. Pada dasarnya fungsi bank ialah untuk mengatur dana dari nasabah ataupun dari khalayak umum. Bahkan pada pemutaran keuangan bisa dengan produk apa saja. Bisa melalui tabungan, deposito, kredit, sampai dengan giro. Entah itu bank syariah ataupun konvensional mempunyai sistem masing-masing untuk mengatur dana ini.
- Bank Syariah : disebabkan bunga tak dibenarkan di dalam agama Islam, maka nasabah yang menyimpan uangnya di bank syariah tak akan dikenakan bunga, namun bagi hasil. Sehingga tidak ada besaran secara pasti, berapa persen yang bakal diterima nasabah. Apabila pihak bank memperoleh keuntungan lebih di bulan ini, maka nasabah pun bakal mendapat jumlah yang lebih besar juga di bulan yang sama.
- Bank Konvensional : Pengelolaan dana di dalam bank konvensional yang memakai sistem bunga, memiliki presentase yang tetap. Yang berarti, meskipun bank memperoleh laba berlipat, presentase bunga tak akan berubah. Faktor tersebut juga lah yang menjadikan perkiraan keuntungan tabungan atau deposito di bank konvensional gampang dihitung.
Proses Transaksi Perbankan
Perbandingan bank syariah dan konvensional yang ketiga dalam proses transaksi. Proses transaksi dan perjanjian yang ada pada kedua bank juga memiliki perbedaan. Pada Bank Syariah, transkasi dijalankan sejalan dengan prinsip Syariah dalam Islam. Sementara untuk Bank Konvensional seluruh transaksi erta perjanjian berdasar dari hukum yang ada di Indonesia.
- Bank Syariah : Transaksi berdasar dari Al-Qur’an dan Hadist dan sudah difatwakan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Jenis dari transaksinya ialah akad al-mudharabah (bagi hasil), al-musyarakah (perkongsian), al-musaqat (kerja sama tani), al-ba’i (bagi hasil), al-ijarah (sewa-menyewa), dan al-wakalah (keagenan).
- Bank Konvensional : Transaksi berdasar dari hukum yang ada di negara Indonesia.
Perkreditan dan Pinjaman
Perbandingan bank syariah dan konvensional yang keempat dalam perkredit dan pinjamannya. Keperluan akan pinjaman serta kredit memang tak dapat dihindari. Bank konvensional dan bank syariah mempunyai poin ketentuan yang berbeda pada masalah ini.
contohnya, pada sistem bank konvensional manajemen risiko kredit macet adalah tanggungan dari para debitur. Pihak debitur wajib mampu mengatur dananya supaya dapat melunasi utang. Sedang dalam sistem syariah, pihak bank juga ikut dalam menanggung kerugian. Di bawah ini penjelasannya mengenai Perbandingan bank syariah dan konvensional:
- Bank Syariah : Program pinjaman diaplikasikan terhadap jumlah tetap berdasar dari laba yang telah disetujui antara pihak bank serta nasabah sewaktu akad kredit. Contohnya seorang debitur meminjam uang yang digunakan sebagai modal usaha. Selanjutnya, pada bulan keempat tak mampu untuk membayar cicilannya. Maka kerugian tersebut juga akan ditanggung pihak bank sebagai kreditur. Yang berarti, bila pendapatan bank menurun sebab kredit macet, maka untuk bagi hasil yang diterima investor serta penyimpan dana yang lain pun juga ikut menurun. Hal tersebut dapat terjadi sebab sistem perkreditan berdasar dari sistem kemitraan. Harus diketahui pula bahwa bank syariah juga menawarkan kredit tanpa agunan atau KTA.
- Bank Konvensional : pastinya berbeda dengan bank syariah, didalam bank konvensional ada yang bernama penalti atau biaya tambahan bila debitur tidak dapat membayar cicilan secara tepat waktu. Hal tersebut sebab presentase bunga yang dikenakan terhadap investor serta penyimpan dana di bank tak berubah. Entah pada waktu kredit macet ataupun tidak.
Perbandingan Bank Syariah dan Konvensional ini, untuk informasi tambahan, selama darurat COVID-19 sekarang ini pemerintah memberikan kelonggaran bagi pembayaran kredit maupun pinjaman. Terutama untuk mereka pengusaha mikro, kecil, serta menengah, dan juga para pegawai harian.
List bank atau leasing yang bersedia untuk melakukan keringanan kredit selama wabah COVID-19 bisa dilihat pada situs OJK atau di laman berita online yang lain. Selain itu ada beberapa aplikasi pinjaman online yang Anda harus tahu.
Sistem Bunga
Perbandingan bank syariah dan konvensional yang kelima adalah dalam sistem bunga. Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, bank konvensional tidak dapat dipisahkan daripada sistem bunga. Sedang pada bank syariah menggunakan sistem bagi hasil, sebab bunga dianggap riba (haram).
- Bank Syariah : adanya bunga tidak diakui kehalalannya dalam agama Islam. Maka dari itu, Bank Syariah tidak menggunakan sistem ini. pada intinya, apabila bank memperoleh keuntungan yang besar, maka jumlah bagi hasil yang diterima oleh investor serta nasabah juga akan bertambah. Dan juga sebaliknya, apabila keuntungan atau laba bank berkurang, maka bagi hasil yang diterima oleh investor serta nasabah juga akan ikut berkurang.
- Bank Konvensional :Besaran dari bunga telah ditentukan dari pihak bank sejalan pada besaran pinjaman. Selanjutnya bagi nasabah yang menyimpan uangnya di dalam bank konvensional, presentase bunganya tak akan bertambah meskipun bank memperoleh keuntungan yang besar. Begitu puladi waktu bank pendapatnnya menurun, maka presentase bunganya pun tidak akan ikut turun, atau tetap.
Mana Yang Lebih Menguntungkan?
Perbandingan bank syariah dan konvensional yang keenam dalam hal mana yang lebih memberikan keuntungan. Sejatinya entah itu bank konvensional ataupun syariah terdapat keuntungan serta risiko masing-masing. Apabila Anda tak keberatan pada sistem bunga dan hendak mendapatkan laba dari simpanan yang tetap, maka Anda dapat memakai jasa bank konvensional.
Perbandingan Bank Syariah dan Konvensional ini, bila Anda lebih gemar ketenangan pada aktivitas perbankan sebab ikut dengan aturan agama Islam, maka dapat memakai jasa bank syariah. Selain itu, dikarenakan posisi nasabah yang dianggap mitra, keuntungan simpanan dana Anda dapat lebih besar kerika bank memperoleh keuntungan yang besar.
Kesimpulan
Demikian artikel kami mengenai Perbandingan Bank Syariah dan Konvensional. Selain itu kedua jenis bank ini pun sama-sama mengeluarkan fasilitas asuransi untuk pribadi dan kendaraan Anda. Anda harus bijak dalam memilih asuransi yang akan Anda gunakan. Banyak asuransi murah di Indonesia.
Kami harap artikel ini dapat memberikan manfaat dan wawasan keilmuan bagi Anda sekali.